MEMAHAMI KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN GURU DALAM MEMBANGUN KETERAMPILAN SOSIAL (SOCIAL SKILLS) PADA ANAK AUTIS

Collection Location Library FISIP
Edition
Call Number 302
ISBN/ISSN
Author(s) Arlini , Agestia Pangestika
Subject(s) Komunikasi
Classification 302
Series Title
GMD Skripsi
Language Indonesia
Publisher Fisip Undip
Publishing Year 2017
Publishing Place Semarang
Collation
Abstract/Notes Autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan gangguan dalam
komunikasi dan interaksi sosial yang terbatas. Keterbatasan ini membuat pentingnya
peran orang tua dan guru dalam membangun keterampilan sosial pada anak autis
untuk membantu mereka dalam melakukan interaksi dengan orang lain dan mengatur
dirinya dalam situasi sosial tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orang tua dan guru dalam proses
membangun keterampilan sosial anak autis dengan menggunakan Teori Interaksi
Simbolik (George Herbert Mead) yang menjelaskan bahwa perilaku dapat dibentuk
melalui interaksi, dan Teori Belajar Sosial (Albert Bandura) yang menjelaskan bahwa
seseorang dapat membentuk perilaku berdasarkan hasil pengamatan. Penelitian ini
menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dan pendekatan fenomenologi,
narasumber penelitian adalah orang tua yang memiliki anak autis sebanyak tiga
informan, dan guru yang khusus mengampu siswa autis sebanyak dua informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang
dilakukan oleh orang tua dan guru terhadap anak autis dibangun melalui kedekatan
yang diperoleh dari keterbukaan, perhatian, empati, kesetaraan dan sikap mendukung
saat berkomunikasi, kedekatan ini digunakan untuk membangun keterampilan sosial
melalui persuasi interpersonal pada anak autis. Selain kedekatan, pemahaman orang
tua dan guru terhadap pesan verbal dan nonverbal pada anak autis menjadi sangat
penting karena akan membantu proses komunikasi antara orang tua, guru dan anak
autis. Kemudian kepercayaan orang tua dan guru terhadap kemampuan anak autis
menjadi salah satu faktor yang mendorong pengembangan keterampilan sosial,
karena anak autis akan lebih leluasa untuk mengembangkan perilaku sesuai
kemampuan yang dimiliki. Adanya penghargaan dan penilaian positif terhadap anak
autis juga memberikan motivasi dan rasa percaya diri untuk membentuk perilaku
positif, sedangkan hukuman akan memberikan pemahaman bahwa perilaku yang
negatif harus dihindari. Maka dari itu, orang tua dan guru sebaiknya memiliki
komitmen dalam mendidik anak autis dengan memberikan contoh perilaku positif dan
mempraktikannya bersama agar lebih mudah diamati dan dilakukan oleh anak autis,
karena orang tua dan guru memiliki peran penting untuk memberikan kesadaran
tentang norma sosial di masyarakat yang didapatkan melalui pembentukan
keterampilan sosial pada anak autis.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous