Representasi Kekuasaan Perempuan dalam Film The Incredibles 2

Collection Location Library FISIP
Edition
Call Number 302.2
ISBN/ISSN
Author(s) Muhammad Rafif Sujatmoko
Subject(s) Komunikasi
Classification 302.2
Series Title
GMD Skripsi
Language Indonesia
Publisher Fisip Undip
Publishing Year 2019
Publishing Place Semarang
Collation
Abstract/Notes Film sebagai media merupakan salah satu sarana untuk mengetahui
ideologi kekuasaan yang berjalan di ranah gender melalui representasi peran
perempuan dan laki-laki. Pembentukan karakter dalam Film action Hollywood
secara konvensional sering kali menampilkan perempuan sebagai pelengkap dan
pemanis bagi pemeran utama laki-laki. Penelitian yang berjudul “Representasi
Kekuasaan Perempuan dalam Film The Incredibles 2” bertujuan untuk
mengetahui sudut pandang yang digunakan dalam menggambarkan kekuasaan
perempuan dalam film yang menggunakan karakter perempuan sebagai pemeran
utama. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik
analisis wacana kritis Sara Mills. Pertama, analisis karakter untuk menunjukkan
penggambaran karakter perempuan melalui elemen penampilan dan peran. Kedua,
analisis fragmentasi dilakukan dimana tubuh perempuan direduksi pada bagianbagian tertentu untuk melihat bagaimana perempuan direpresentasikan dalam
media film. Ketiga, analisis fokalisasi untuk menentukan posisi karakter
perempuan dari aspek dialog. Keempat analisis skemata untuk menunjukkan
ideologi yang menggambarkan kekuasaan karakter perempuan.
Hasil penelitian film The Incredibles 2 menampilkan kekuasaan
perempuan direpresentasikan melalui pemeran utama perempuan yang
menggunakan sudut pandang laki-laki. Berdasarkan penampilan dan sifat
personalnya, tokoh utama perempuan menggunakan elemen kekuasaan yang
identik dengan atribut kelaki-lakian dan sifat dominan, berani, asertif dan
melawan, serta jauh dari feminitas. Fragmentasi karakter perempuan maskulin
direpresentasikan melalui kaki dan dada sebagai tanda kekuatan fisik dan
keberanian. Di sisi lain, karakter juga direpresentasikan melalui wajah, punggung,
pinggang, dan pantat sebagai tanda karakteristik seksual. Kemudian sudut
pandang kekuasaan ditunjukkan melalui dominasi pemeran utama perempuan
terhadap karakter lain yang dinarasikan dengan gaya maskulin. Akhirnya, terdapat
benang merah pada elemen skemata bahwa masih ada pengaruh dari sudut
pandang laki-laki dalam penggambaran kekuasaan perempuan dalam film.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous