Representasi Maskulinitas dan Feminitas pada Karakter Perempuan Kuat dalam Serial Drama Korea

Collection Location Library FISIP
Edition
Call Number 302.2
ISBN/ISSN
Author(s) Eko Rizal Saputra
Subject(s) Komunikasi
Classification 302.2
Series Title
GMD Skripsi
Language Indonesia
Publisher Fisip Undip
Publishing Year 2018
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes Karakter perempuan di drama Korea seringkali ditampilkan dengan menekankan pada feminitasnya saja. Feminitas pada teks tersebut hanya mewakili pesan dari ideologis tertentu saja, bukanlah representasi dari manusia. Hal tersebut dapat mengakibatkan adanya pembatasan peran perempuan dan munculnya pengukuhan tentang bagaimana perempuan seharusnya. Padahal, perempuan dapat menempatkan dirinya pada sisi maskulin maupun feminin dan media massa semestinya mampu memunculkan keberagaman pada karakter seorang perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi maskulinitas dan feminitas yang ditampilkan pada karakter perempuan kuat di dalam serial drama Korea Strong Woman Do Bong Soon sebagai konsep ideal bagi perempuan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori performance dari Judith Butler. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana teks model Sara Mills. Dengan pendekatan ini, perangkat analisis dibagi dalam empat struktur, yaitu karakter, fragmentasi, fokalisasi, dan skemata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter perempuan membawa nilai-nilai maskulin dan feminin di dalam dirinya. Melalui gambaran fisik, karakter ditampilkan dengan atribut keperempuanan atau feminitas. Sedangkan pada gambaran peran, karakter menampilkan dua sisi, yaitu maskulinitas dan feminitas. Maskulinitas berada pada kemampuan karakter yang mengambil alih peran sebagai pahlawan dan pelindung laki-laki. Sementara itu, maskulinitas dan feminitas juga terlihat pada ranah kerja dan romantisme perempuan. Fragmentasi karakter perempuan kuat direpresentasikan sebagai tubuh yang membawa power melalui sorotan wajah, dada, pinggang, tangan, kaki, dan punggung. Maskulinitas dan feminitas juga dapat dilihat melalui posisi perempuan di dalam narasi. Maskulinitas muncul ketika perempuan bertindak sebagai subjek atau Diri dan feminitas ada ketika perempuan difokalisasikan oleh karakter lain atau Liyan. Namun, terdapat juga hasil yang menampilkan bahwa maskulinitas muncul ketika perempuan di posisi Liyan dan feminitas pada posisi Diri. Dan di dalam skemata, maskulinitas dan feminitas ditampilkan untuk membentuk posisi perempuan sebagai subjek. Secara konteks sosial, penonton laki-laki dan perempuan cenderung memaknai karakter sesuai dengan apa yang ditampilkan. Perbedaan pemaknaan yang ada dipengaruhi oleh faktor, seperti pengetahuan dan pengalaman penonton. Kehadiran nilai-nilai maskulinitas dan feminitas pada karakter perempuan di sini merupakan bentuk dari performativitas gender yang menunjukkan bahwa karakter mampu keluar dari performa dominan.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous